Melanjutkan postingan terdahulu tentang system AC, kali ini saya posting kembali yang berkaitan dengan system AC khusus tentang Perawatan dan perbaikan Kerusakan komponen pada AC mobil.
Seperti kita ketahui bahwa Sistem AC mobil terdiri atas beberapa bagian dan komponen (parts) yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya. Oleh sebab itu, jika salah satu bagian ada yang rusak, maka akan berpengaruh pada bagian yang lain. Misalnya, saat kita mengendarai mobil dan menyalakan AC, hembusan angin dari blower dirasakan cukup kencang dan settingan temperatur pada posisi paling dingin, tetapi masih terasa panas dan gerah atau terdengar suara berisik dari dalam mesin. Dari kasus tersebut, kemungkinan besar ada masalah pada sistem AC mobil. Nah, untuk itu perlu dilakukan pengecekan pada komponen dan bagian-bagian sistem AC.
Kerusakan komponen pada AC mobil
1. Kompresor
Seperti telah disebutkan sebelumnya, alat ini berfungsi menekan refrigerant ke kondensor, layaknya jantung pada manusia. Refrigerant yang seharusnya dipompakan ke semua komponen AC tiba-tiba bermasalah. Kerusakan pada kompresor ditandai dengan munculnya suara berisik saat AC dalam kondisi ON. Biasanya, kerusakan pada kompresor akan menimbulkan beberapa masalah sebagai berikut.
a. Gangguan pada magnetic clutch. Saat Ac tidak bekerja, otomatis kompresor juga tidak dapat bekerja, sebab daya dari mesin yang melalui pulley dan belt tidak dapat diteruskan ke kompresor. Jika yang terjadi sebaliknya, perlu dilakukan pemeriksaan tegangan baterai (bisa tegangannya kurang), stelan amplifier kurang tepat, masa (ground) yang kurang baik. Jika semua gangguan tersebut tidak terjadi, dapat dipastikan magnetic clutch yang rusak.
b. Suara dari sekitar kompresor tidak normal (timbul suara berisik). Periksa buat pengikat kompresor pada bracketnya atau baut pengikat bracket dengan mesin(bisa kendor), bearing idle pulley dn bearing idle pulley dan bearing magnetic clutch aus, dan baut-baut pengikat crank shaft puli kendor.
c. Suara dari dalam kompresor tidak normal atau berisik. Ini dapat disebabkan bearing-bearing dalam kompresor aus, minyak pelumas kurang, atau cleareance dari bagian yang bergerak melampaui batas standarnya. Perbaiki kompresor dan bagian-bagiannya, jika perlu lakukan overhaul kompresor
d. Gasket dan seal kompresor rusak, sehingga mengakibatkan kebocoran refrigerant dan minyak pelumas. Jika ini terjadi, akanmenyebabkan kompresor cepat panas dan menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
2. Kondensor
Kondensor merupakan alat pelepas panas pada sistem AC mobil, jika kondensor bermasalah dapat dipastikan proses pelepasan panas refrigerant dari kompresor akan terhambat, sehingga kerja AC tidak maksimal. Adapun masalah yang umum terjadi pada bagian kondensor sebagai berikut.
a. Permukaan kondensor tertutup debu, sehingga proses pendinginan refrigerant pada kondensor dengan air dan disikat dengan sikat halus, tetapi perlu hati-hati agar tidak merusak kondensor.
b. Adanya kebocoran refrigerant pada bagian pipa sambungan diakibatkan oleh karat dan kotoran yang menempel. Bersihkan secara berkala dan perhatikan jika ada kebocoran pada sambungan pipa dan bagian lainnya.
c. Motor kipas kondensor tidak berputar atau putarannya tidak normal. Lakukan perbaikan motor kipas hingga putarannya kembali normal.
3. Katup Ekspansi
Dilihat dari fungsinya, katup ekspansi merupakan alat pengkabut cairan refrigerant dari kondensor. Dengan tekanan yang sangat tinggi refrigerant disemprotkan oleh katup ekspansi sehingga menurunkan tekanan dan temperatur refrigerant pun menjadi dingin. Banyaknya cairan refrigerant yang dikabutkan oleh katup ekspansi tergantung dari sensor(bulb) yang berada di dalam evaporator, sehingga cairan yang dikabutkan selalu dalam kondisi standar sesuai kebutuhan pendinginan evaporator. Adapun masalah-masalah yang sering terjadi pada katup ekspansi sebagai berikut.
a. Sensor(bulb) terlepas dari dudukannya, sehingga kerja katup ekspansi tidak normal. kemampuan pendinginan AC mobil.
b. Lubang penyemprotan katup ekspansi terlalu renggang, sehingga cairan refrigerant yang dikabutkan terlalu banyak dan mengakibatkan tekanan refrigerant pada evaporator terlalu tinggi. Akibatnya kemampuan pendinginan AC mobil menjadi berkurang. Untuk mengatasinya, sebaiknya ganti katup ekspansi.
c. Gas pada pipa sensor(capillary bulb) katup ekspansi bocor, sehingga sensor tidak dapat bekerja. Hal ini dapat mengakibatkan refrigerant yang dikabutkan ke evaporator menjadi berkurang, tekanan refrigerant di evaporator menjadi sangat rendah, dan menyebabkan kemampuan pendinginan AC mobil berkurang. Agar kembali normal, sebaiknya ganti katup ekspansi.
d. Lubang penyemprotan katup ekspansi yang berfungsi mengkabutkan refrigerant tersumbat, sehingga refrigerant tersumbat, sehingga refrigerant yang berhasil di kabutkan hanya sedikit. Ini akan berpengaruh terhadap kemampuan pendinginan. Selain itu, dapat menimbulkan bunga es (frozen) pada pipa cairan refrigerant sebelum masuk ke evaporator. Untuk mengatasinya, bersihkan katup ekspansi.
4. Evaporator
Evaporator berfungsi menyerap panas dari ruang kabin mobil yang melewatinya, sehingga udara yang keluar dari evaporator terasa dingin. Jika evaporator bermasalah, kabin mobil tentu akan terasa panas atau tidak terasa sejuk. Berikut kerusakan yang sering terjadi pada bagian evaporator.
a. Filter udara pada evaporator tersumbat oleh debu dan kotoran sehingga udara yang melewati evaporator tidak dapat bersikulasi dengan baik. Anda perlu membersihkan filter udara agar sirkulasi udara menjadi lancar.
b. Sirip-sirip pipa evaporator terhalang oleh debu dan kotoran, sehingga proses penyerapan panas terganggu dan mengakibatkan udara panas yang melewatinya tidak dapat diserap dengan baik. Bersihkan sirip-sirip pipa evaporator menggunakan angin dari kompresor .
c. Terjadinya kebocoran pada pipa evaporator . Hal ini disebabkan kotoran yang menumpuk pada permukaannya, sehingga menyebabkan karat dan menimbulkan kebocoran. Untuk mengatasinya, lakukan penambalan pada bagian yang bocor. Jika kebocoran sudah terlalu besar sebaiknya evaporator diganti.
5. Receiver(Filter Dryer)
Receiver merupakan alat untuk memisahkan kadar air dan menyaring kotoran yang terbawa bersama refrigerant. Dapat dibayangkan jika receiver sudah terlampau kotor. Receiver akan tersumbat sehingga akan menghambat laju sirkulasi refrigerant. Ibarat darah yang tidak bersikulasi, akan sangat berbahaya bagi tubuh. Umumnya masalah yang terjadi pada receiver dalah sebagai berikut.
a. Receiver tersumbat kotoran, indikasinya dapat diketahui dengan memegang pipa masuk dan keluar receiver. Rasakan suhu yang terdapat pada pipa masuk dan keluar receiver, apakah ada perbedaan suhu atau tidak. Jika ada perbedaan suhu, dapat dipastikan receiver sudah kotor, sehingga receiver(filter dryer) perlu diganti.
b. Batu silica receiver terlepas dari tempatnya, sehingga menutup saluran refrigerant dan menghambat aliran refrigerant. Batu silika pada receiver terbungkus dan berfungsi menyaring kotoran. Jika bungkus batu silica tersebut mengalami kebocoran, maka batu silika akan masuk kekomponen-komponen AC lainnya.
6. Oli Kompresor
Oli kompresor merupakan cairan pelumas yang berfungsi melindungi bagian-bagian dalam kompresor, sehingga tidak cepat aus akibat gesekan. Dalam waktu tertentu, oli kompresor akan jenuh dan kehilangan sifat pelumasannya, sehingga perlu diganti dengan yang digunakan. Biasanya tiap-tiap kendaraan menggunakan jenis kompresor yang berbeda. Untuk mengetahuinya, dapat dilihat pada halaman lampiran. Namun,penggantian oli kompresor juga dapat disebabkan hal-hal berikut.
a. Saat melakukan service besar(pemeliharaan rutin).
b. Saat perbaikan salah satu komponen AC mobil, seperti kompresor, kondensor, dan evaporator.
7. Magnetic Clutch
Magnetic clutch merupakan alat yang berfungsi meneruskan tenaga dari mesin. Tanpa adanya magnetic clutch atau kondisi magnetic clutch yang rusak, kompresor tidak dapat bekerja. Berikut beberapa masalah yang sering terjadi pada magnetic clutch dan cara mengatasinya.
a. Saat AC dihidupkan, magnetic clutch terkadang slip, sehingga tidak mampu memutar kompresor. Periksa permukaan pressure plate-nya, apakah terdapat minyak atau benda lain yang menempel. Sebaiknya bersihkan permukaan pressure plate. Selain itu dapat juga disebabkan tegangan dari baterai ke magnetic clutch kurang. Periksa kabel-kabel dan saluran listrik dari baterai ke magnetic clutch. Charge baterai atau perbaiki sistem kelistrikannya.
b. Saat AC dihidupkan, pressure plate tidak mau menempel. Periksa kondisi stator coil, apakah putus atau terbakar. Perbaiki atau ganti stator coil jika rusak atau terbakar. Periksa juga saluran kabel dari batterai yang menuju ke magnetic clutch apakah terdapat gangguan atau tidak. Selain itu periksa juga bagian switch ON/OFF dan thermostat AC. Langkah terakhir, periksa jarak atau kerenggangan antara rotor dan pressure plate. Perbaiki jika jaraknya terlalu renggang.
8. Mengetahui Kerusakan Melalui Charging Manifold
Ibarat dokter yang menggunakan stetoskop untuk mendeteksi detak jantung, begitupula dengan teknisi Ac yang menggunakan charging manifold untuk mendeteksi tekanan refrigerant,sehingga dapat diketahui kondisi yang terjadi dalam sistem AC mobil. Sebelum melakukan pengecekan dengan charging manifold, panaskan mesin mobil terlebih dahulu, kemudian kondisikan mesin dan Ac sebagai berikut.
· Putaran Mesin : 1.500-2.000 rpm
· Suhu Masuk Bblower Evaporator : 30OC-35OC
· Kecepatan Blower Evaporator : Maksimum (Hi)
· Temperature Control : Maximum Cool
a. Kondisi Normal
AC mobil dapat dikatakan dalam kondisi normal jika mampu menyejukkan ruangan(kabin) dan semua fiturnya dapat bekerja dengan baik. Kondisi AC yang normal dapat diketahui dengan menggunakan charging manifold, baik saat AC dalam keadaan ON maupun OFF.
1. Tekanan charging manifold saat AC mobil ON, sebagai berikut.
· Tekanan Rendah : 21-35 Psi
· Tekanan Tinggi : 196-224 Psi
2. Tekanan charging manifold saat AC mobil OFF, sebagai berikut.
· Tekanan Rendah : 70-112 psi
· Tekanan tinggi : 70-112 Psi
b. Refrigerant Kurang
Kurangnya refrigerant dapat disebabkan terjadinya kebocoran. Jika refrigerant kurang, kemampuan pendinginan AC pun menjadi berkurang. Berikut tekanan pada charging manifold saat AC mobil ON.
· Tekanan Rendah : 7-35 Psi atau mendekati 0 Psi.
· Tekanan Tinggi : 196-224 Psi
Setelah diketahui tekanannya melalui charging manifold, lakukan pemeriksaan pada sight glass receiver, apakah terlihat gelembung-gelembung. Jika tidak, cari lokasi kebocoran refrigerant,lalu tambah refrigerant hingga tekanannya kembali normal.
c. Sirkulasi refrigerant Tersumbat
Sirkulasi refrigerant yang tersumbat dapat menyebabkan sistem AC mobil menjadi tidak dingin sama sekali. Berikut tekanan pada charging manifold saat AC mobil ON ketika sirkulasi refrigerant tersumbat.
· Tekanan Rendah : Di bawah 0 Psi (vacuum)
· Tekanan Tinggi : 70-84 Psi
Jika sirkulasi tersumbat sebagian, tekanan refrigerant pada tekanan rendah (low) akan sangat rendah. Jika sirkulasi refrigerant betul-betul tersumbat, tekanan refrigerant pada tekanan rendah akan di bawah 0 Psi atau vacuum. Tersumbatnya sirkulasi refrigerant disebabkan serbuk atau dessicant pada receiver dryer yang hancur karena jenuh. Agar sirkulasinya berjalan dengan normal kembali, lakukan juga pemeriksaan pada receiver dryer, expansion valve, dan evaporator Pressure Regulator(EPR). Untuk memastikan bagian yang tersumbat, lakukan pemeriksaan dengan tangan , sehingga akan terasa perbedaan suhu antara pipa yang masuk dan keluar pada bagian AC tersebut. Lakukan proses vacuum setelah mengganti atau memperbaiki bagian komponen AC yang bermasalah.
d. Terdapat Uap Air Pada Sirkulasi
Masalah uap air yang terdapat pada sirkulasi mengakibatkan kinerja AC mobil tidak stabil (kadang dingin dan kadang tidak). Penyebabnya adalah uap air yang berubah menjadi es hingga ke expansion valve. Cara mengatasinya, periksa expansion valve, kemudian ganti receiver dryer. Langkah terakhir adalan lakukan proses vacuum agar tidak terdapat udara dalam sistem AC mobil. Berikut tekanan charging manifold saat AC mobil ON ketika terdapat uap air pada sirkulasi.
· Tekanan Rendah : tidak stabil (terkadang normal dan dibawah normal)
· Tekanan Tinggi : tidak stabil (terkadang normal dan dibawah normal)
e. Kompresi Kompresor Lemah
Kemampuan kompresi kompresor yang lemah atau rusak dapat menyebabkan kemampuan pendinginan AC menjadi berkurang, bahkan tidak dingin sama sekali. Ini dapat dilihat setelah AC dimatikan, tekanan rendah dan tekanan tinggi menjadi balance. Untuk menyakinkan adanya kerusakan, sentuh kompresor setelah dinyalakan. Jika tidak terasa panas, lakukan pemeriksaan dan perbaiki kerusakan kompresor. Berikut tekanan charging manifold saat AC mobil ON ketika kompresi kompresor lemah.
· Tekanan Rendah : 56-84 Psi
· Tekanan Tinggi : 98-140 Psi
f. Refrigerant Terlalu Banyak atau Kondensor Kurang Pendinginan
Pengisian refrigerant yang terlalu banyak dan kondensor kurang pendinginan dapat menyebabkan kemampuan pendinginan AC mobil menjadi berkurang. Jumlah refrigerant yang berlebihan dapat mengakibatkan kompresor bersuara cukup keras. Jumlah refrigerant yang terlalu banyak atau kondensor kurang pendinginan, dapat diketahui dari tekanan charging manifold saat AC mobil ON sebagai berikut.
· Tekanan Rendah : 35-49 Psi
· Tekanan Tinggi : 280-350 Psi
Sebenarnya kondisi seperti ini dapat berlangsung dirasakan , yaitu kabin mobil saat AC dinyalakan terasa kurang dingin. Setelah memeriksa tekanan dengan charging manifold, lakukan juga pemeriksaan pada sight glass receiver (biasanya tidak terlihat gelembung). Penyebabnya karena pengisian refrigerant terlalu banyak atau kondensor tidak dapat pendinginan yang cukup. Untuk mengatasinya, periksa dibersihkan sirip-sirip kondensor dari kotoran. Periksa juga sistem pendinginan kondensor, seperti kipas dan motor kipas,lakukan perbaikan jika ada yang rusak. Langkah terakhir, periksa kembali jumlah refrigerant, buang refrigerant jika terlalu banyak hingga mencapai tekanan standar.
g. Udara Masuk ke Bagian Sirkulasi
Udara yang masuk ke bagian sirkulasi akan menyebabkan kemampuan pendinginan AC mobil menjadi berkurang. Tekanan charging manifold saat AC mobil ON terlalu tinggi, sebagai berikut.
· Tekanan Rendah : 35-49 Psi
· Tekanan Tinggi : 280-350 Psi
Setelah melakukan pemeriksaan tekanan, lakukan pemeriksaan visual pada sight glass receiver (biasanyaa terlihat gelembung). Setelah itu sentuh pipa tekanan rendah (pipa besar). Jika terasa panas, berarti ada udara yang masuk ke bagian sirkulasi. Penyebabnya adalah proses vacuum yang tidak sempurna. Untuk mengatasinya, keluarkan isi kembali refrigerant hingga tekanannya kembali normal. Untuk meyakinkan, lakukan pemeriksaan kebocoran pada seluruh sistem AC.
h. Katup Ekspansi Bermasalah
Katup ekspansi (ekspansion valve) yang bermasalah dapat menyebabkan kemampuan pendinginan AC mobil menjadi kurang. Tekanan charging manifold saat AC mobil ON terlau tinggi.
· Tekanan Rendah : 35-49 Psi
· Tekanan Tinggi : 280-350 Psi
Lakukan juga pemeriksaan pada pipa tekanan rendah, apakah terdapat air pada permukaannya(frost). Biasanya masalah seperti ini terjadi setelah penggantian katup ekspansi, seperti pemasangan yang salah atau terjadi kerusakan pada expansion valve. Untuk mengatasinya, lakukan pemeriksaan pada sensor panas expansion valve. Setelah itu periksa juga pemasangan expansion valve, apakah sudah benar atau tidak.
Demikian yang dapat saya jelaskan tentang Perawatan dan perbaikan Kerusakan komponen pada AC mobil, semoga dapat bermanfaat.
EmoticonEmoticon